Ayo Menabung
Mendengar azan subuh, Sasa dan Rara bergegas bangun dari tidurnya. Mereka bergantian mandi, setelahnya berwudu dan melaksanakan salat subuh berjamaah. Sasa dan Rara bersaudara, Sasa adalah kakak Rara. Usia Sasa 10 tahun, sedangkan adiknya Rara usianya 6 tahun.
Setelah salat subuh, mereka berdua menuju ruang makan, di sana sudah ada mama yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
“Wah, anak-anak Mama sudah mandi dan salat subuh, ya.”
“Sudah dong, Ma,” sahut Rara ceria.
“Ayo, kita sarapan dulu,” ajak Mama.
Mereka hanya sarapan bertiga, ayah sedang tugas bekerja di luar kota. Pagi ini, Sasa dan Rara ingin pergi ke taman, mereka sudah ada janji dengan teman.
“Ma, Sasa sama Rara pamit ya, mau ke taman,” pamit Sasa setelah selesai sarapan.
“Iya, hati-hati ya kalian berdua,” ijin Mama.
Setelah mengucapkan salam dan mencium tangan Mama, Sasa dan Rara keluar rumah menuju taman yang tidak jauh dari rumah mereka.
Sesampainya di taman Sasa dan Rara menghampiri teman-temannya yang sudah sampai lebih dulu.
“Sa, kamu tahu enggak, Risa kan punya sepeda baru,” kata Nisa salah satu teman mereka.
“Wah, asik dong ... pakai sepeda baru,” seru Sasa.
“Iya, Sa ... itu hadiah dari Papaku,” sahut Risa.
“Sepedanya di mana?” tanya Rara.
“Ada di rumah, enggak boleh bawa sepeda ke taman sama Mamaku,” jawab Risa.
Sasa dan Rara bersama teman-teman bermain di sekitar taman. Taman ini ada lingkungan sekitar rumah mereka, ada tempat bermain buat anak-anak.
Biasanya kalau hari libur taman ini akan ramai sekali dikunjungi. Di sekitarnya juga banyak penjual makanan.
Di taman tersebut juga banyak sekali pohon dan tanaman bunga-bunga yang indah. Udara yang sejuk terasa sekali bila pagi hari.
“Kak, aku mau jajan beli minum haus, nih,” ujar Rara.
“Oya, teman-teman aku antar adiku dulu ya, beli minum,” kata Sasa.
“Aku sama haus, mau beli minum juga,” sahut Nisa.
“Kita sama-sama yuk belinya,” ajak Risa.
Mereka pun bersama-sama menuju penjual minuman. Di taman berjajar macam-macam pedagang, ada penjual makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.
Setelah mendapatkan apa yang dibeli, mereka kembali ke tempat tadi.
“Kak Sasa, uang jajan aku masih ada sisa, mau aku masukan celengan nanti,” ucap Rara.
“Iya, sama Kak Sasa juga.”
“Wah, kalian suka menabung juga, ya,” ungkap Risa.
“Iya, kata Mama kalau ada uang jajan jangan dihabiskan semua, sebagian bisa buat di tabung. Nanti kalau sudah cukup kami bisa membeli barang kesukaan kami,” sahut Rara.
“Hebat ....” Risa menepuk tangannya. “Aku juga mau menabung ah, seperti kalian.”
“Kakak tahu lagu ‘Menabung’ kan, seperti ini, lagunya.” Kemudian Rara menyanyikan lagu tersebut dengan ceria, menghibur semua yang ada di sana.
*
Jajan sih boleh saja
Sisihkan buat nabung
Belanja sih boleh saja
Tak lupa nabung
Asik asik deh
Semua bertepuk tangan setelah Rara selesai menyanyi dengan gayanya yang ceria. Setelah selesai bermain bersama di taman, Sasa dan Rara juga teman-temannya kembali ke rumah masing-masing.
“Mama ....” Setelah mengucapkan salam Sasa dan Rara memanggil mamanya.
“Kalian sudah pulang,” sapa Mama.
“Mama, uang jajan kami tadi masih ada sisanya, mau dimasukkan ke dalam celengan, buat menabung supaya bisa beli sepeda baru, Ma,” kata Rara.
“Iya, sayang ... Mama senang sekali anak-anak Mama pintar dan pandai menabung.”
Mama pun memeluk Sasa dan Rara dengan penuh sayang.