Kesukaan Keke
Selain membaca buku, Keke menyukai menulis, ada beberapa tulisan yang sudah Keke buat. Tulisan Keke sudah beberapa kali tampil di majalah sekolahnya. Setelah pulang sekolah biasanya Keke mengikuti ekstrakurikuler menulis, di hari Selasa. Guru menulis yang mengajar bernama Ibu Nelfi Syafrina. Ibu Nelfi biasa dipanggil adalah seorang penulis yang sudah menghasilkan banyak karya, terutama buku cerita anak-anak. Dia mengajarkan kepada Keke dan teman-temannya bagaimana cara menulis yang baik.
Sepulang sekolah Keke dijemput oleh bundanya, namanya bunda Uci.
“Bunda ...!” panggil Keke.
“Kak ... sudah selesai belajar menulisnya?”
“Sudah Bun, tadi Ibu Nelfi menyuruh aku dan teman-teman membuat cerita tentang kesukaan kami.”
Bunda pun mengangguk sambil tersenyum mendengar celoteh Keke. “Ayo, kita pulang!”
Sesampainya di rumah Keke mengganti baju seragam sekolahnya. Keke pergi ke kamar mandi untuk berwudu, setelahnya Keke mengerjakan salat Ashar.
Bunda sedang menyiapkan makanan di meja untuk Keke.
“Kak Keke ... makan dulu!” panggil Bunda.
“Iya, Bunda!” sahut Keke. Keke keluar dari dalam kamarnya, berjalan menuju ke meja makan, Bunda sudah duduk menunggu Keke.
“Bunda ... dedek Ifah sudah berangkat mengaji, ya.”
“Sudah, sebelum jemput Kakak tadi, Bunda antar dulu. Kalau dedek Sakha ada di kamar sudah bobok.”
Keke mempunyai dua adik, adik perempuannya bernama Ifah usianya 8 tahun sedangkan adik lelakinya bernama Sakha usianya 1 tahun.
“Bunda, boleh enggak aku minta dibelikan buku cerita KKPK lagi?” harap Keke.
“Boleh ... tetapi, ingat ya harus selalu rajin belajarnya, terus kalau selesai baca buku-buku ceritanya dirapikan kembali!”
“Siap Bunda, terima kasih, ya!”
“Makannya dihabiskan ya,” pinta Bunda.
Selesai makan dan membantu Bunda merapikan bekas makan, Keke kembali ke dalam kamar.
Melihat tumpukan buku-buku cerita miliknya, Keke pun mulai merapikan dan menyusun rapi buku-buku tersebut.
“Alhamdulillah, sudah rapi,” gumamnya. “Bunda, juga mau membelikan buku KKPK lagi, wah ... aku harus tambah semangat belajarnya, nih,” gumamnya kembali.
Keke membuka tas sekolahnya, kemudian mengeluarkan isi dalam tasnya. Buku-buku untuk pelajaran besok di sekolah dimasukkan Keke ke dalam tas. Setelah mengecek kelengkapan buat besok sekolah, Keke meletakkan tas tersebut menggantungnya di sebelah lemari, supaya saat berangkat sekolah mudah mengambilnya.
Kemudian Keke mengambil buku tulis, ia ingin melanjutkan menulis yang sudah menjadi kesukaannya. Keke selalu ingat pesan guru menulisnya Ibu Nelfi, bahwa menulis itu penting dan akan terpakai terus sampai kapan pun.
Keke ingat tugas menulisnya tadi bertema ‘Kesukaanku’, di dalam tulisannya Keke menulis menyukai menulis, membaca dan juga sangat suka menghafal Quran.
“Assalamualaikum!”
“Wa’alaikumussalam, eh ... kamu Dek, sudah pulang mengaji,” sapa Keke pada adiknya.
“Iya, Kak. Tadi Kakak enggak bisa ikut mengaji, aku bilang ke ibu Atma, kalau Kakak ada ekstrakurikuler di sekolah ,” ungkap Ifah.
“Iya terima kasih ya dek. Insya Allah besok Kakak bisa datang mengaji.”
“Kakak lagi menulis apa?”
“Ini, Kakak mau menulis lagi yang tadi diajarkan ibu Nelfi,” jelas Keke.
“Dek Ifah mau juga dong Kak, bisa menulis seperti Kak Keke, ajari aku ya,” pinta Ifah.
“Wah, malah Kakak senang, ayo ... sini Kakak ajari kamu.”
Keke dan dek Ifah bersama-sama belajar menulis cerita, ternyata menulis itu menyenangkan, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar