Jumat, 11 Oktober 2019
Artikel Jadikan Belajar Salah Satu Cara Untuk Bahagia
Jadikan Belajar Salah Satu Cara Untuk Bahagia
Tujuan hidup manusia pada dasarnya ‘kebahagiaan’. Salah satu cara agar bahagia dengan belajar. Belajar sendiri kadang menjadi beban bagi sebagian orang. Paradikma yang tercipta di masyarakat bahwa belajar merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan sehingga menjadi beban dan membosankan.
Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan di dapat secara otodidak atau belajar sendiri.
Definisi Pendidikan Menurut Undang-Undang
Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam sudut pandang kebijakan, kita telah mempunyai rumusan formal dan operasional, sebagaimana tercantum di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yaitu:
“Pendidikan merupakan usaha dengan sengaja dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Definisi pendidikan menurut Mahmud Yunus:
“Pendidikan merupakan usaha-usaha yang sadar dipilih untuk mempengaruhi dan menolong anak dengan tujuan peningkatan keilmuan jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi, agar si anak hidup bahagia serta seluruh apa yang dilakukannya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.”
Dalam filsafat ilmu pendidikan, tujuan utama pendidikan adalah kebahagiaan dan tujuan khususnya adalah kemampuan. Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan adalah belajar. Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan adalah belajar. Harus dibangun generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Harus dibangun karakter minat belajar anak sejak dini. (filosofi biMBA)
Dampak negatif globalisasi media elektronik. Media elektronik seperti televisi, playstation, handphone. Media sosial seperti facebook, instagram, twitter lebih menarik untuk dilihat dan dilakukan daripada membaca buku.
Salah satu bagian terpenting dalam membangun budaya belajar dengan membangun budaya membaca. Budaya membaca di harapkan akan menumbuhkan minat baca. Untuk itu sejak dini, para orang tua diharapkan dapat mengarahkan anak-anaknya untuk gemar membaca. Dengan melakukan kegiatan bersama keluarga membaca buku cerita, mendongeng, mengajak ke perpustakaan, atau pergi ke toko buku bersama.
Pada anak usia dini, belajar akan lebih cepat dilakukan dengan cara bermain. Bermain sambil belajar memiliki makna sebuah proses bermain. Anak akan mendapat sebuah pembelajaran, setiap anak pasti senang bermain, karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Bermain sambil belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jika suasana menyenangkan anak-anak akan merasa gembira.
Anak-anak di usia dini memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, selalu aktif dan senang bermain. Jika yang dirasakan dan dialami baik dan menyenangkan akan menjadi memori yang indah terekam dalam ingatan.
Menurut Tols Toy (Darmansyah, 2010), belajar menyenangkan sangat perlu dalam proses pembelajaran, karena sangat membantu peserta didik untuk bisa menjadikan bahan pembelajaran menjadi bermakna, memberi motivasi belajar, dan menyediakan kepuasan belajar. Karena pembelajaran menyenangkan akan membuat anak merasa tidak terbebani dan dipaksa untuk belajar.
Proses belajar yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat baca pada. Anak-anak akan senang belajar tanpa harus dipaksakan atau disuruh. Dengan suasana yang menyenangkan dalam belajar maka kemampuan belajar pun akan dapat meningkat. Anak-anak pun bisa bahagia dalam menjalani kegiatan belajar dan bukan menjadi beban atau hal yang menakutkan lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar