Powered By Blogger

Sabtu, 19 Oktober 2019

Budayakan Literasi di Sekolah Dengan Pohon Literasi dan Pojok Baca Kelas di SDIT Al Muchtar Bekasi




Budayakan Literasi di Sekolah Dengan Pohon Literasi Dan Pojok Baca Kelas di SDIT Al Muchtar


Untuk mendukung tumbuhnya minat baca di sekolah, belum lama ini para orang tua di sekolah SDIT Al Muchtar Bekasi diajak serta untuk ikut terlibat dalam mendekorasi dan membuat Pohon Literasi dan Pojok Baca Kelas. Saya pun tidak mau membuang kesempatan baik ini. Bersama para ibu teman-teman anak saya di sekolah, kami  berkumpul bersama untuk membuat kreasi yang menarik agar bisa di nikmati oleh anak-anak kami.


Pohon Literasi dan Pojok Baca di kelas merupakan salah satu cara menjadikan literasi sebagai jantung dalam proses pendidikan di sekolah. Membudayakan membaca bisa diterapkan di sekolah sebagai upaya menumbuhkan minat baca dan gemar membaca pada anak.


Pojok baca pun oleh kami para ibu dibuat menarik, indah dan senyaman mungkin untuk anak-anak. Dengan pojok baca ini diharapkan bisa menarik anak- anak untuk lebih dekat dengan buku dan membaca buku di dalam kelas.


Pohon Literasi kelas yang di buat pun untuk mendukung literasi baca anak di sekolah. Pohon Literasi adalah pohon yang dibuat untuk mencatat daftar bacaan anak, ditulis di selembar daun atau gambar buah yang dibuat berisikan tentang judul buku yang di baca, bisa juga beserta penggalan singkat dari buku tersebut. Semakin banyak daun atau buahnya berarti semakin banyak pula bacaan anak.



Pohon Literasi Kelas 3 Ammar SDIT Al Muchtar Bekasi



Pojok Baca kelas 3 Ammar SDIT Al Muchtar


Pojok Baca Kelas 3 Ammar SDIT Al Muchtar hasil kreasi para ibu


Buat para ibu yang dilibatkan dalam pembuatan kreasi Pohon Literasi dan Pojok Baca Kelas, ada rasa bahagia bisa melihat anak-anak kami merasakan dan menikmati hasil karya dari tangan ibu mereka. Yuk, kita dukung anak-anak kita agar tumbuh minat baca dan gemar membacanya sehingga anak-anak pun bisa menuliskan dan menceritakan apa yang mereka ketahui dan inginkan dari membaca buku.


Bunda-Bunda kelas 3 Ammar SDIT Al Muchtar Bekasi














Jumat, 11 Oktober 2019

Song Litersasi - Songlit Ayo Menabung




Ayo Menabung


Mendengar azan subuh, Sasa dan Rara bergegas bangun dari tidurnya. Mereka bergantian mandi, setelahnya berwudu dan melaksanakan salat subuh berjamaah. Sasa dan Rara  bersaudara, Sasa adalah kakak Rara. Usia Sasa 10 tahun, sedangkan adiknya Rara usianya 6 tahun.

Setelah salat subuh, mereka berdua menuju ruang makan, di sana sudah ada mama yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

“Wah, anak-anak Mama sudah mandi dan salat subuh, ya.”

“Sudah dong, Ma,” sahut Rara ceria.

“Ayo, kita sarapan dulu,” ajak Mama.

Mereka hanya sarapan bertiga, ayah sedang tugas bekerja di luar kota. Pagi ini, Sasa dan Rara ingin pergi ke taman, mereka sudah ada janji dengan teman.

“Ma, Sasa sama Rara pamit ya, mau ke taman,” pamit Sasa setelah selesai sarapan.

“Iya, hati-hati ya kalian berdua,” ijin Mama.

Setelah mengucapkan salam dan mencium tangan Mama, Sasa dan Rara keluar rumah menuju taman yang tidak jauh dari rumah mereka.

Sesampainya di taman Sasa dan Rara menghampiri teman-temannya yang sudah sampai lebih dulu.

“Sa, kamu tahu enggak, Risa kan punya sepeda baru,” kata Nisa salah satu teman mereka.

“Wah, asik dong ... pakai sepeda baru,” seru Sasa.

“Iya, Sa ... itu hadiah dari Papaku,” sahut Risa.

“Sepedanya di mana?” tanya Rara.

“Ada di rumah, enggak boleh bawa sepeda ke taman sama Mamaku,” jawab Risa.

Sasa dan Rara bersama teman-teman bermain di sekitar taman. Taman ini ada lingkungan sekitar rumah mereka, ada tempat bermain buat anak-anak.

Biasanya kalau hari libur taman ini akan ramai sekali dikunjungi. Di sekitarnya juga banyak penjual makanan.

Di taman tersebut juga banyak sekali pohon dan tanaman bunga-bunga yang indah. Udara yang sejuk terasa sekali  bila pagi hari.

“Kak, aku mau jajan beli minum haus, nih,” ujar Rara.

“Oya, teman-teman aku antar adiku dulu ya, beli minum,” kata Sasa.

“Aku sama haus, mau beli minum juga,” sahut Nisa.

“Kita sama-sama yuk belinya,” ajak Risa.

Mereka pun bersama-sama menuju penjual minuman. Di taman berjajar macam-macam pedagang, ada penjual makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.

Setelah mendapatkan apa yang dibeli, mereka kembali ke tempat tadi.

“Kak Sasa, uang jajan aku masih ada sisa, mau aku masukan celengan nanti,” ucap Rara.

“Iya, sama Kak Sasa juga.”

“Wah, kalian suka menabung juga, ya,” ungkap Risa.

“Iya, kata Mama kalau ada uang jajan jangan dihabiskan semua, sebagian bisa buat di tabung. Nanti kalau sudah cukup kami bisa membeli barang  kesukaan kami,” sahut Rara.

“Hebat ....” Risa menepuk tangannya. “Aku juga mau menabung ah, seperti kalian.”

“Kakak tahu lagu ‘Menabung’ kan, seperti ini, lagunya.” Kemudian Rara menyanyikan lagu tersebut dengan ceria, menghibur semua yang ada di sana.
*
Jajan sih boleh saja
Sisihkan buat nabung
Belanja sih boleh saja
Tak lupa nabung
Asik asik deh

Semua bertepuk tangan setelah Rara selesai menyanyi dengan gayanya yang ceria. Setelah selesai bermain bersama di taman, Sasa dan Rara juga teman-temannya kembali ke rumah masing-masing.

“Mama ....” Setelah mengucapkan salam Sasa dan Rara memanggil mamanya.

“Kalian sudah pulang,” sapa Mama.

“Mama, uang jajan kami tadi masih ada sisanya, mau dimasukkan ke dalam celengan, buat menabung supaya bisa beli sepeda baru, Ma,” kata Rara.

“Iya, sayang ... Mama senang sekali anak-anak Mama pintar dan pandai menabung.”

Mama pun memeluk Sasa dan Rara dengan penuh sayang.


Essay




Penulisan essay ini untuk memenuhi syarat  tugas UAS dari Kampus Sastra Indonesia. Nama saya Lucyana Indah Lestari, Lahir di Jakarta. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Orangtua saya sudah lama meninggal dan saya sudah menikah memiliki tiga orang anak. Saat ini saya bekerja pada bidang pendidikan anak-anak usia dini.

Riwayat pendidikan saya saat memasuki usia SD sempat berpindah-pindah sekolah, awal masuk SD saya bersekolah di Bengkulu, kemudian saat kelas 2 pindah ke Jakarta di SDN 04 Petang Cempaka Putih Timur. Tahun 1988 keluarga saya pindah ke Bekasi, maka sekolah saya pun pindah kembali di SD Perwira Jaya Bekasi.

Saat memasuki jenjang SMP  tahun 1990, saya bersekolah di SMP Sejahtera Bekasi. Tahun 1993 berlanjut ke SMAN 4 Bekasi. Saat SMA saya aktif di Pramuka, dan pernah terpilih sebagai salah satu kontingen Jawa Barat untuk mengikuti kegiatan Perkemahan Wira Karya Nasional di Bukit Rawi, Kalimantan Tengah.

Tahun 1996 saya kuliah di Universitas Krisnadwipayana, mengambil jurusan Ekonomi Manajemen Perusahaan. Saya aktif di Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.

Saat ini, saya lebih tertarik di dunia pendidikan anak-anak paud. Tahun 2008 awal saya bergabung di Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Walau latar belakang pendidikan saya bertolak belakang dari pekerjaan saya sekarang ini, namun tidak menyurutkan keinginan saya untuk terus belajar mengenal dunia anak-anak.
Demikian essay ini saya buat dengan sebenarnya.





































Artikel Jadikan Belajar Salah Satu Cara Untuk Bahagia




Jadikan Belajar Salah Satu Cara Untuk Bahagia


Tujuan hidup manusia pada dasarnya ‘kebahagiaan’. Salah satu cara agar bahagia dengan belajar. Belajar sendiri kadang menjadi beban bagi sebagian orang. Paradikma yang tercipta di masyarakat bahwa belajar merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan sehingga menjadi beban dan membosankan.

Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan di dapat secara otodidak atau belajar sendiri.

Definisi Pendidikan Menurut Undang-Undang

Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam sudut pandang kebijakan, kita telah mempunyai rumusan formal dan operasional, sebagaimana tercantum di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yaitu:

“Pendidikan merupakan usaha dengan sengaja dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Definisi pendidikan menurut Mahmud Yunus:
“Pendidikan merupakan usaha-usaha yang sadar dipilih untuk mempengaruhi dan menolong anak dengan tujuan peningkatan keilmuan jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi, agar si anak hidup bahagia serta seluruh apa yang dilakukannya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.”

Dalam filsafat ilmu pendidikan, tujuan utama pendidikan adalah kebahagiaan dan tujuan khususnya adalah kemampuan. Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan adalah belajar. Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan adalah belajar. Harus dibangun generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Harus dibangun karakter minat belajar anak sejak dini. (filosofi biMBA)

Dampak negatif globalisasi media elektronik. Media elektronik seperti televisi, playstation, handphone. Media sosial seperti facebook, instagram, twitter lebih menarik untuk dilihat dan dilakukan daripada membaca buku.
Salah satu bagian terpenting dalam membangun budaya belajar dengan membangun budaya membaca. Budaya membaca di harapkan akan menumbuhkan minat baca. Untuk itu sejak dini, para orang tua diharapkan dapat mengarahkan anak-anaknya untuk gemar membaca. Dengan melakukan kegiatan bersama keluarga membaca buku cerita, mendongeng, mengajak ke perpustakaan, atau pergi ke toko buku bersama.

Pada anak usia dini, belajar akan lebih cepat dilakukan dengan cara bermain. Bermain sambil belajar memiliki makna sebuah proses bermain. Anak akan mendapat  sebuah pembelajaran, setiap anak pasti senang bermain, karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Bermain sambil belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jika suasana menyenangkan anak-anak akan merasa gembira.

Anak-anak di usia dini memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, selalu aktif dan senang bermain. Jika yang dirasakan dan dialami baik dan menyenangkan akan menjadi memori yang indah terekam dalam ingatan.

Menurut Tols Toy (Darmansyah, 2010), belajar menyenangkan sangat perlu dalam proses pembelajaran, karena sangat membantu peserta didik untuk bisa menjadikan bahan pembelajaran menjadi bermakna, memberi motivasi belajar, dan menyediakan kepuasan belajar. Karena pembelajaran menyenangkan akan membuat anak merasa tidak terbebani dan dipaksa untuk belajar.

Proses belajar yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat baca pada. Anak-anak akan senang belajar tanpa harus dipaksakan atau disuruh. Dengan suasana yang menyenangkan dalam belajar maka kemampuan belajar pun akan dapat meningkat. Anak-anak pun bisa bahagia dalam menjalani kegiatan belajar dan bukan menjadi beban atau hal yang menakutkan lagi.












































Cerpen Anak Kesukaan Keke

Kesukaan Keke

Namanya Keke, usianya tahun 10 tahun, Keke suka membaca buku cerita, di rumahnya ada beberapa koleksi buku KKPK yang sangat Keke suka. Buku KKPK yaitu Kecil-Kecil Punya Karya, Keke ingin seperti teman-teman yang sudah punya buku. Cita-citanya ingin menjadi seorang penulis dan penghafal Quran.

Selain membaca buku, Keke menyukai menulis, ada beberapa tulisan yang sudah Keke buat. Tulisan Keke sudah beberapa kali tampil di majalah sekolahnya. Setelah pulang sekolah biasanya Keke mengikuti ekstrakurikuler menulis, di hari Selasa. Guru menulis yang mengajar bernama Ibu Nelfi Syafrina. Ibu Nelfi biasa dipanggil adalah seorang penulis yang sudah menghasilkan banyak karya, terutama buku cerita anak-anak. Dia mengajarkan kepada Keke dan teman-temannya bagaimana cara menulis yang baik.

Sepulang sekolah Keke dijemput oleh bundanya, namanya bunda Uci.
“Bunda ...!” panggil Keke.
“Kak ... sudah selesai belajar menulisnya?”
“Sudah Bun, tadi Ibu Nelfi menyuruh aku dan teman-teman membuat cerita tentang kesukaan kami.”
Bunda pun mengangguk sambil tersenyum mendengar celoteh Keke. “Ayo, kita pulang!”

Sesampainya di rumah Keke mengganti baju seragam sekolahnya.  Keke pergi ke kamar mandi untuk berwudu, setelahnya Keke mengerjakan salat Ashar.

Bunda sedang menyiapkan makanan di meja untuk Keke.
“Kak Keke ... makan dulu!” panggil Bunda.
“Iya, Bunda!” sahut Keke. Keke keluar dari dalam kamarnya, berjalan menuju ke meja makan, Bunda sudah duduk menunggu Keke.
“Bunda ... dedek Ifah sudah berangkat mengaji, ya.”
“Sudah, sebelum jemput Kakak tadi, Bunda antar dulu. Kalau dedek Sakha ada di kamar sudah bobok.”

Keke mempunyai dua adik, adik perempuannya bernama Ifah usianya 8 tahun sedangkan adik lelakinya bernama Sakha usianya 1 tahun.
“Bunda, boleh enggak aku minta dibelikan buku cerita KKPK lagi?” harap Keke.
“Boleh ... tetapi, ingat ya harus selalu rajin belajarnya, terus kalau selesai baca buku-buku ceritanya dirapikan kembali!”
“Siap Bunda, terima kasih, ya!”
“Makannya dihabiskan ya,” pinta Bunda.

Selesai makan dan membantu Bunda merapikan bekas makan, Keke kembali ke dalam kamar.

Melihat tumpukan buku-buku cerita miliknya, Keke pun mulai merapikan dan menyusun rapi buku-buku tersebut.

“Alhamdulillah, sudah rapi,” gumamnya. “Bunda, juga mau membelikan buku KKPK lagi, wah ... aku harus tambah semangat belajarnya, nih,” gumamnya kembali.

Keke membuka tas sekolahnya, kemudian mengeluarkan isi dalam tasnya. Buku-buku untuk pelajaran besok di sekolah dimasukkan Keke ke dalam tas. Setelah mengecek kelengkapan buat besok sekolah, Keke meletakkan tas tersebut menggantungnya di sebelah lemari, supaya saat berangkat sekolah mudah mengambilnya.

Kemudian Keke mengambil buku tulis, ia ingin melanjutkan menulis yang sudah menjadi kesukaannya. Keke selalu ingat pesan guru menulisnya Ibu Nelfi, bahwa menulis itu penting dan akan terpakai terus sampai kapan pun.

Keke ingat tugas menulisnya tadi bertema ‘Kesukaanku’, di dalam tulisannya Keke menulis menyukai menulis, membaca dan juga sangat suka menghafal Quran.

“Assalamualaikum!”
“Wa’alaikumussalam, eh ... kamu Dek, sudah pulang mengaji,” sapa Keke pada adiknya.
“Iya, Kak. Tadi Kakak enggak bisa ikut mengaji, aku bilang ke ibu Atma, kalau Kakak ada ekstrakurikuler di sekolah ,” ungkap Ifah.
“Iya terima kasih ya dek. Insya Allah besok Kakak bisa datang mengaji.”
“Kakak lagi menulis apa?”
“Ini, Kakak mau menulis lagi yang tadi diajarkan ibu Nelfi,” jelas Keke.
“Dek Ifah mau juga dong Kak, bisa menulis seperti Kak Keke, ajari aku ya,” pinta Ifah.
“Wah, malah Kakak senang, ayo ... sini Kakak ajari kamu.”

Keke dan dek Ifah bersama-sama belajar menulis cerita, ternyata menulis itu menyenangkan, ya.





Puisi Tentang Rasa

Tentang Rasa

Ingin hati menuliskan tentang rasa
Rasa yang gelisah
Ke manakah aku bawa
Menggoreskan kata rasa itu ada

Rasa kepedihan hatiku
Pada siapakah
Aku pun tak tahu
Rasaku bergejolak

Ingin kutumpah semua rasa
Andai menggores pena bisa menelan rasaku
Bisakah semua rasa
Resah hatiku terhadap rasa

Menggelitik di dada
Sudah berapa kali pena kugoreskan
Tersenyum malu pada pena
Banyak terbuang rasa itu pada ujung pena

Berkali-kali gagal karena rasa
Rasa yang aku tak tahu
Apa itu rasa
Siapa rasa itu

Bilakah rasaku bertanya
Rasa yang aku takutkan
Rasa yang menggelisahkan
Apa jawabku

Pada sang Ilahi
Rasa ini aku mohonkan
Kembali mendekat pada-Nya
Rasaku menjadi tenang
Ya ... ini hanya tentang sebuah rasa
Rasa yang tertinggal

Resensi Buku




Resensi Buku Ubah Masalah Menjadi Berkah

Pengarang Buku     : Purwatiningsih
Tahun Terbit           : 2018
Penerbit                   : Tinta Medina
Ketebalan Buku     : xiv + 242 halaman
ISBN                    : 978 – 602 – 5731 – 32 – 7

Buku ini menjelaskan tentang cara kita agar sukses menghadapi masalah. Selalu berprasangka baik kepada Allah, menjadikan masalah sebagai pelajaran, tidak mengulangi kesalahan yang sama, mengambil keputusan yang tepat dalam musyawarah, memudahkan urusan orang lain, dan menolong agama Allah. Kita juga harus  ingat bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
Buku ini disusun berdasar pengalaman nyata dan kisah-kisah orang terdahulu yang kebanyakan berhasil mengatasi maslah dalam hidupnya. Materi buku ini disusun secara rinci mulai dari apa itu masalah hidup, sebab timbulnya masalah, sukses menghadapi masalah, apa penyebab kegagalan, cara mengatasi masalah, bagaimana masalah menjadi berkah, dahsyatnya sikap positif, doa yang dapat mengubah masalah menjadi berkah, amalan pembawa berkah, dan teladan para tokoh dalam menghadapi masalah.

Masalah dalam hidup tidak akan pernah ada habisnya. Masalah selalu akan datang silih berganti. Masalah juga tidak akan pandang bulu. Masalah akan selalu ada dan menuntut kita untuk dapat menyelesaikannya. Kemampuan kita menyelesaikan masalah yang akan menentukan keberkahan dalam hidup kita.

Berkah yang didapat dari mengatasi masalah yang ada terkadang tidak didapatkan begitu saja. Bisa jadi berkah yang diterima akan terlihat atau dirasakan beberapa waktu yang akan datang. Oleh karena itu, dalam menghadapi masalah, kita dianjurkan untuk menerapkan sikap-sikap yang baik. Sikap tersebut di antaranya, sabar, optimis, kerja keras, dan pantang menyerah.

Penyebab kegagalan juga dijelaskan dalam buku Ini. Misalnya adanya rasa malas, suka membesarkan masalah, tidak suka introspeksi diri, kurangnya motivasi, dan kurangnya ilmu.
Buku ini membahas pula tentang cara kita mengubah masalah menjadi berkah dan  disertai contohnya. Penjabaran kekuatan iman, lingkungan, dan sikap diri dalam menghadapi masalah merupakan saran memperbaiki diri sehingga masalah bisa menjadi berkah.
Buku ubah masalah menjadi berkah ini menyajikan bahasa yang mudah dipahami. Bahwasanya kita haris sadar bahwa hidup kita adalah menjalani masalah yang telah ditentukan Allah. Namun, masalah juga terkadang hadir karena kesalahan kita sendiri. Misaljya, karena kita suka menunda-menunda, tidak percaya pada kemampuan kita sendiri, tidak adanya komitmen, serta karena maksiat yang kita lakukan.
Dalam buku ini pun memaparkan dalam menghadapi masalah ada beberapa hal yang mesti kita lakukan. Dengan melakukan ini, kita akan lebih dapat menjalani masalah yang ada dengan lebih baik, seperti :
- Berbaik sangka
- Menjadikan masalah sebagai pelajaran
- Tidak mengulangi kesalahan yang sama yang dapat menyebabkan masalah
- Mempunyai mimpi dan berhasil mengikuti impian

Dalam buku ini menjelaskan kepada kita bahwa keberkahan hidup di dunia bisa jadi bergantung bagaimana cara kita dalam menghadapi masalah dalam hidup. Masalah yang menjadi berkah menjadikan hidup lebih tenang. Namun keberkahan hidup tersebut juga harus diupayakan. Keberkahan dapat diraih dengan usaha keras dan berdoa.

Buku ini mempunyai referensi pada  pencatatan kaki dan sumber daftar pustaka. Sumber dari beberapa buku dan sumber internet seperti dari kompasiana.com, islamwiki.blogspot.co.id, dan https://kumpulankisahteladan.wordpress.com.

Ada pula terdapat penulisan riwayat beberapa hadist sohih yang dicantumkan pada buku, menambah pengetahuan bagi si pembaca.

Dari buku ini terdapat tokoh-tokoh pendahulu kita yang telah berhasil mengatasi masalahnya. Dari tokoh-tokoh tersebut, kita dapat meneladani kisah mereka dalam kesabaran dan perjuangannya. Masalah yang mereka hadapi juga jauh lebih berat daripada masalah yang sering kita hadapi.